MAKALAH STARTEGI SALURAN DISTRIBUSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menganugrahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Srategi Saluran Distribusi” guna
memenuhi salah satu tugas yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya atas segala keterbatasan kemampuan yang
dimiliki sehingga sangat mungkin makalah ini mempunyai banyak kelemahan.
Dalam konteks inilah kritik dan saran menjadi bagian sangat penting
bagi penulis dalam penyempurnaan penulisan selanjutnya.
Solawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada habibana
wanbiyyana Muhammad SAW tak lupa kepada keluarganya sahabatnya dan mudah
mudahan syafaatnya sampai kepada kita semua.
Dalam keterbatasan ini penulis juga sadari akan pentingnya peranan
pembimbing yang berguna bagi penyelesaian makalah ini disamping bantuan
lain dari berbagai pihak yang juga sangat bermakna.
Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak ada kata yang lebih indah dan
lebih layak kecuali ucapan terimakasih dan penghargaan yang mendalam
dari penulis. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Tasikmalaya, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar belakang 1
I.2 Identifikasi Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Saluran Distribusi 2
II.2 Definisi strategi Saluran Distribusi 3
II.3 Strategi Distribusi 3
II.4. Jenis-jenis Saluran Distribusi 7
II.5 Perantara Perdagangan 11
BAB III PENUTUP
III.1 SIMPULAN 17
III.2 SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Saluran distribusi merupakan salah satu elemen yang sangat penting
dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi
dikarenakan pendistribusian merupakan salah satu proses pada perusahaan
dalam penyetokan barang atau penawaran produknya ke pasar. Dan
pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada
konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industri. Proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui
fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas
bentuk, tempat, waktu, kepemilikan.dan perlancar arus saluran pemasaran
(marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaaan harus
dihadapkan dengan perantara atau yang biasa disebut midleman. Dan dalam
penyaluran distribusi perusahaan harus mempunyai strategi-srategi yang
tepat agar dalam penawaran produknya ke pasar berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
I.2 Identifikasi Masalah
a. Apa pengertian saluran distribusi ?
b. Bagaimana definisi strategi saluran distribusi ?
c. Apa saja strategi distribusi itu ?
d. Apa saja jenis-jenis saluran distribusi ?
e. Apa yang dimaksud dengan perantara perdagangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Saluran Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan
salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran
yang dipilih akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang
lainnya. Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau
menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab kesalahan dalam
pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat
memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Beberapa pengertian saluran distribusi menurut para ahli :
Kotler : saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu
memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari
produsen ke konsumen.
Alex S. Nitisemito : saluran distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
The American Marketing Association : saluran distribusi merupakan
suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang
terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah
komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
C. Gleen Walters : saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan
agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama
dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Warren J. Keegan : saluran distribusi adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industry.
Assauri : saluran distribusi merupaka lembaga-lembaga yang memasarkan
produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen atau konsumen.
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsure penting, yaitu :
Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.
Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan system kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.
II.2 Definisi Strategi Saluran distribusi
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan
dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa
adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana
umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam
kegiatan saluran.
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen
secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn
Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
” Startegi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang searah
didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan
barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan
perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu. ”
II.3 Strategi Distribusi
Merupakan penentuan manajemen saluran distribusi yang dipergunakan oleh
produsen untuk memasarkan barang dan jasanya, sehingga produk tersebut
dapat sampai di tangan konsumen sasaran dalam jumlah dan jenis yang
dibutuhkan, pada waktu yang dibutuhkan, pada waktu yang diperlukan, dan
ditempat yang tepat. Secara garis besar terdapat enam macam strategi
distribusi yang dapat digunakan, yaitu :
1. Strategi Struktur Saluran Distribusi
Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara yang digunakan
untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Alternatif yang
dipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi tidak
langsung. Tujuannya untuk mencapai jumlah pelanggan yang optimal pada
waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan
menjaga tingkat pengendalian distribusi tertentu.
Ada beberapa metode yang yang digunakan untuk memilih alternative strategi struktur saluran distribusi, yaitu :
Postponement-Speculation Theory
Mendasarkan pemilihan saluran distribusi pada resiko, ketidakpastian,
dan biaya yang dapat timbul dalam transaksi. Penundaan (postponement)
berarti berupaya mengurangi risiko dengan mencocokkan produksi dengan
permintaan actual pelanggan.
Goods Approach
Menyatakan bahwa karakteeristik produk yang menentukan metode distribusi yang tepat dan ekonomis
Financial Approach
Keinginan produsen untuk dapat memutuskan harga eceran, outlet
distribusi, pelayanan kepada pelanggan, fasilitas penyimpanan, dan
iklan.
Pertimbangan lain
Perkembangan teknologi
Faktor social dan standar etika
Regulasi pemerintah
Tipologi, pola populasi, dan luasnya daerah geografis
Kebudayaan
2. Strategi Cakupan Distribusi
Strategi ini berkaitan dengan jumlah perantara sesuatu wilayah.
Tujuannya untuk melayani pasar dengan biaya yang minimal namun bisa
menciptakan citra produk yang diinginkan. Strategi ini ada tiga macam
dan pemilihan masing-masing strategi mensyaratkan pemahaman pemasar
mengenai kebiasaan pembeliaan pelanggan, tingkat gross margin dan
turnovel, kemampuan retailer dalam memberi jasa dan menjual seluruh lini
produk perusahaan serta kelas produk.
a. Distribusi eksklusif yaitu produsen hanya menuntut satu orang
perantaara khusus untuk menyalurkan barangnya di wilayah tertentu,
dengan syarat perantara tersebut tidak boleh menjual produk produsen
lain.
b. Distribusi Intensif yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua retail outlet yang mungkin memasarkannya.
c. Distribusi Selektif yaitu strategi menempatkan produk perusahaan dibeberapa retail outlet saja dalam suatu daerah tertentu.
3. Strategi Distribusi Berganda
Yaitu pengguanaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani
segmen pelanggan. Tujuannya untuk memperoleh akses yang optimal pada
setiap segmen. Penggunaan saluran distribusi ganda ini ada dua jenis
yaitu :
a. Saluran komplementer yaitu jika masing-masing saluran menjual produk
yang tidak saling berhubungan atau melayani segmen pasar yang tidak
saling berhubungan tujuannya untuk mencapai segmen pasar yang tidak
dapat dicapai oleh saluran distribusi perusahaan yang sekarang.
b. Saluran kompetitif yaitu jika produk yang sama dijual melalui dua
saluran yang berbeda tapi bersaing satu sama lain. Tujuannya untuk
meningklatkan penjualan.
4. Strategi Modifikasi Saluran Distribusi
Adalah strategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan
evaluasi dan peninjauan ulang. Dengan mengubah susunan saluran
distribusi diharapkan perusahaan dapat menjaga system distribusi yang
optimal pada perubahan-perubahan lingkungan tertentu.
5. Strategi pengendalian Saluran Distribusi
Adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat
mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan
bersama.
Adapun Tujuan dari strategi ini adalah :
Untuk meningkatkan pengendalian
Memperbaki ketidakefisienan
Mengetahui efektifitas biaya melalui kurva pengalaman
Mencapai skala ekonomis
Jenis-jenis strategi pengendalian saluran yang biasa digunakan antara lain
Vertical marketing system (VMS), yaitu jaringan yang dikelola secara
terpusat dan professional, yang sejak awal didesain untuk mencapai
penghematan dalam operasi dan hasil pemasaran yang optimal
Horizontal Marketing Sistem (HMS), merupakan jaringan yang berbentuk
apabila beberapa perusahaan perantara yang tidak berkaitan menggabungkan
sumber daya dan program pemasarannya guna memanfaatkan peluang pasar
yang ada, yang dalam hal ini mereka berada dibawah satu manajemen
6. Strategi Manajemen Konflik dalam Saluran Distribusi
Konsep sistem pada distribusi mensyaratkan adanya kerja sama antar
saluran. Meskipun demikian didalam saluran selalu timbul struktur
kekuatan sehingga diantara anggota saluran sering terjadi perselisihan.
Konflik juga dapat timbul antara saluran yang satu dengan saluran yang
lain yang menjual produk yang sama dan ke pasar yang samapula.
Konflik Horizontal
Konflik ini terjadi diantara para perantara yang sejenis. Konflik horizontal dapat berupa :
1. Konflik antar perantara yang menjual barang sejenis
2. Konflik antar perantara yang menjual barang berbeda
Sumber konflik biasanya karena ada perantara yang memperluas lini produknya dengan lini baru dan tidak tradisional
Konflik vertical
Konflik ini terjadi antar anggota saluran distribusi dan terdiri dari :
1. Konflik antar produsen dan pedagang grosir
2. Konflik antar produsen dan pengecer
Sumber konflik umumnya adalah ketidaksamaan tujuan, hak, dan peranan
yang tidak jelas, perbedaa presepsi, dan sangat besarnya ketergantungan
perantrara kepada produsen.
II.4 Jenis-jenis Saluran Distribusi
Dalam perekonomian yang telah maju, para produsen tidak menjual hasil
produksi mereka secara langsung kepada pemakai akhir. Banyak cara yang
dapat digunakan untuk mendistribusikan barang dan juga kepada pembeli.
Sebuah perusahaan mungkin mendistribusikan barangnya secara langsung
kepada konsumen meskipun jumlahnya cukup besar, sedangkan perusahaan
lain mendistribusikan produknya lewat perantara. Dan tidak sedikit
perusahaan yang menggunakan beberapa kombinasi saluran distribusi untuk
mencapai segmen pasar yang berbeda.
Proses penyaluaran produk sampai kepada pembeli akhir dapat panjang
ataupun pendek, sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang
dianut oleh masing-masing perusahaan.
Untuk itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menentukan mata rantai yang
paling tepat, sebab mata rantai yang tepat untuk perusahaan tertentu
belum tentu tepat untuk perusahaan rang lain, begitu juga sebaliknya.
Mata rantai jalur distribusi itu akan menjadi panjang bilamana sebelum
jatuh ketangan pemakai, produk yang bersangkutan harus melalui berbagai
macam perantara.
Sebaliknya, mala rantai jalur distribusi tadi dapat rnenjadi pendek
bilamana produsen secara langsung menghubungi pembeli akhir untuk
menawarkan produk mereka.
Ada beberapa alternatif jenis saluran yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan segmen pasarnya, yaitu:
1) Saluran distribusi barang konsumsi
2) Saluran distribusi barang industri
3) Saluran distribusi jasa
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana umumnya
dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya
pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen
satu persatu. Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran
yang dapat digunakan.
A. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling sederhana
adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan
perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos
atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh
karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
B. Produsen – Pengecer – Konsumen
Seperti hainya dengan jenis saluran yang pertama (Produsen – Konsumen),
saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini,
pengecer besar langsung melakukan pembelian kepada produsen. Adapula
beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara
langsung melayani konsumen. Namun alternatif akhir ini tidak umum
dipakai.
C. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan
dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Disini, produsen hanya
melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang besar saja,
tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang
besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
D. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. la menjalankan
kegiatan perdagangan besar, dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran
penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
E. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Dalam saluran
distribusi, sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan
barangnya kepedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen
penjualan.
Gbr. Saluran Distribusi
2. Saluran Distribusi Barang Industri
Karena karakteristik yang ada pada barang industri berbeda dengan barang
konsumsi, maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda.
Saluran distribusi barang industri juga mempunyai kemungkinan/kesempatan
yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan kantor/cabang
penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga
distribusi berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan
untuk mencapai pemakai industri. Keempat saluran distribusi itu adalah:
a) Produsen – Pemakai lndustri
Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini merupakan
saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi
langsung. Biasanya saluran distribusi ini dipakai oleh produsen bilamana
transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar.
Saluran distribusi semacam ini cocok untuk barang-barang industri
seperti kapal, lokomotif dan sebagainya. (yang tergolong jenis
instalasi)
b) Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan kasesoris,dapat
menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain
yang dapat menggunakan distributor industri sebagai penyalurnya antara
lain: produsen barang bangunan, produsen alat-alat untuk bangunan, dan
sebagainya.
c) Produsen – Agen – Pemakai lndustri
Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak
memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin
memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru
lebih suka menggunakan agen.
d) Produsen – Agen – Distributor lndustri – Pemakai lndustri
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan
pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk
dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada saluran perlu
dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen
penyimpanan sangat penting peranannya.
3. Saluran Distribusi Jasa
Konsep saluran distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran
distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah
serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan
konsumen.
Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan faedah waktu dan tempat
menjadi jelas. Jasa harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai
oleh pemakainya.
Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen
kepada konsumen atau pemakai industrial. Tenaga perantara tidak
digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual, atau jika
jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-tahun
belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan
pada jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi,
sehinggajasa dapat disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen
pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan
lokasi.
Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dihantarkan.
Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi.
Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan perusahaan agar gaji
pegawainya dapat langsung dimasukkan dalam rekening pegawai pada bank
itu. Jadi majikan menjadi perantara dalam distribusi jasa bank..
Ciri tak teraba pada jasa berarti bahwa masalah distribusi fisik pada
dasarnya tidak ada pada kebanyakan produsen jasa. Akan tetapi tidak
semua produsen jasa bebas dari masalah distribusi fisik. Seperti hotel
atau wisma peristirahatan yang mempunyai kelebihan kamar (persediaan)
yang dapat merugikan usaha.
II.5 Perantara Perdagangan
Peranan Perantara
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka
dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar
sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi,
dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih
banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah
mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam
barang yang ingin dibeli orang.
Menurut Stern dan El-Ansary : Perantara melancarkan arus barang dan
jasa. Prosedur ini diperlukan untuk menjembatani ketidaksesuaian antara
berbagai barang dan jasa yang dihasilkan produsen dan bermacam barang
yang diminta konsumen.
Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya
menghasilkan sejumlah besar barang dengan variasi terbatas, sedangkan
konsumen biasanya menginginkan jumlah terbatas dari berbagai jenis
barang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa,
masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi
selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga.
Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada
konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh
produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan
kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:
• Perantara pedagang
• Perantara agen
Meskipun sama-sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaan-perbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
a. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai
konsumen. Produsen cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan
produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang lebih efi sien.
b. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai
pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
c. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang
dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen
tidak perlu menyediakannya.
d. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan
alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen
yang mencarinya.
e. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan
fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas
penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen
dapat memenuhinya.
f. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan
sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli
akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.
g. Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah:
o Membantu dalam pencarian konsumen
o Membantu dalam kegiatan pormosi
o Membantu dalam penyediaan informasi
o Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
o Membantu dalam penyortiran
Perantara Pedagang
Pada dasarnya perantara pedagang ( Merchant Middlement ) ini bertanggung
jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkan. Dalam
hubungannya dalam pemindahan milik, kegiatan perantara ini berbeda
dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam agen seperti : perusahaan
transport, perusahaan pergudangan, dsb. Adapun lembaga-lembaga yang
termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :
Pedagang besar ( Wholesaler )
Pengecer ( retailer )
Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen bertindak sekaligus sebagai
pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.
1. Pedagang Besar
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang
terkait dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani
penjualan eceran kepada konsumen akhir. Untuk lebih jelas definisi dari,
pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual
kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan atau kepada
pemakai industry, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak
menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
2. Pengecer
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsung
dengan penjual barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan
pribadi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya perjualan
secara langsung dengan pemakai industry karena tidak semua barang
industry selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat
dikatakan bahwa : “ pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan sebuah
kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan
pribadi. “
Perantara Agen
Perantara agen ( Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang
karena tidak mempunyyai hak milik atas semua barang yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya definisi agen agen adalah : lembaga yang
melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus
yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka
tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :
Agen penunjang ( Facilitating Agent )
Agen pelengkap ( supplemental Agent )
1. Agen Penunjang
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam
beberapa aspek pemindahan barang dan jas. Mereka terbagi dalam beberapa
golongan, yaitu :
a. Agen pengangkutan borongan ( Bulk Transportation Agent )
b. Agen penyimpanan ( Storage Agent )
c. Agen pengangkuta khusus ( Specialty Shipper )
d. Agen pembelian dua penjualan ( Purchaseand Sales Agent )
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-barang
sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dua
penjual. Jadi agen penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan dari
setiap kelompok secara serempak. Dalam praktek agen semacam ini dapat
dilakukan sendiri oleh si penerima barang.
2. Agen pelengkap
Agen pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam
penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya
kekurangan-kekurangan. Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran
barang, maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang
dilakukan antara lain berupa :
1. Jasa pembimbing/konsultasi
2. Jasa financial
3. Jasa informasi
4. Jasa khusus lainnya
Berdasarkan berbagai macam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen pelangkap dapat digolongkan kedalam :
Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank
Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti biro iklan, lembaga penelitian, doter,dsb.
Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti televisi, dsb.
Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan dimuka.
Kedua macam perantara ( agen dan pedagang ) tsb sama-sama pentingnya
dalam pemasaran. Perlu diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-agen yang
lain. Sebagai contoh : sebuah biro periklanan dapat menggunakan radio
atau televise sebagai media periklanan bagi perusahaan, begitu pula
dalam hal pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa alat-alat
transport kepada perusahaan lain.
Alternatif Menentukan Banyaknya Penyalur
Setelah menentukan banyaknya saluran distribusi yang
akan dipakai, perusahaan/produsen perlu menentukan jumlah perantara
untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini
produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual
barang konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama
pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Semua
ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen.
Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya
terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya,
seperti obeng, minyak pelumas, dan lainnya.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih
suatu jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah
geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru,
barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis accessory
equipment. Penggunaan saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk
meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume
penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya
menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar
tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada satu
pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi
eksklusif ini banyak dipakai :
a. Untuk barang-barang special
b. Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar
sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya
c. Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan
(pemasangan, reparasi, dsb), misalnya alat pendingin udara (AC), almari
es dll.
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Pengertian saluran distribusi menurut para ahli :
Kotler : saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu
memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari
produsen ke konsumen.
Alex S. Nitisemito : saluran distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
The American Marketing Association : saluran distribusi merupakan
suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang
terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah
komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsure penting, yaitu :
Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.
Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen.
Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan system kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan
dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa
adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana
umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam
kegiatan saluran.
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen
secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn
Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
” Startegi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang searah
didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan
barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan
perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu. ”
Jenis-jenis Saluran Distribusi
Ada beberapa alternatif jenis saluran yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan segmen pasarnya, yaitu:
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
Produsen – Konsumen
Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
2. Saluran Distribusi Barang Industri
Produsen – Pemakai lndustri
Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri
Produsen – Agen – Pemakai lndustri
Produsen – Agen – Distributor lndustri – Pemakai lndustri
3. Saluran Distribusi Jasa
Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen
kepada konsumen atau pemakai industrial. Tenaga perantara tidak
digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual, atau jika
jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-tahun
belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan
pada jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi,
sehinggajasa dapat disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen
pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan
lokasi.
Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dikirimkan.
Perantara Pedagang
Pada dasarnya perantara pedagang ( Merchant Middlement ) ini bertanggung
jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkan. Dalam
hubungannya dalam pemindahan milik, kegiatan perantara ini berbeda
dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam agen seperti : perusahaan
transport, perusahaan pergudangan, dsb. Adapun lembaga-lembaga yang
termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :
Pedagang besar ( Wholesaler )
Pengecer ( retailer )
Perantara Agen
Perantara agen ( Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang
karena tidak mempunyyai hak milik atas semua barang yang ditangani.
Untuk lebih jelasnya definisi agen agen adalah : lembaga yang
melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus
yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka
tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :
Agen penunjang ( Facilitating Agent )
Agen pelengkap ( supplemental Agent )
III.2 Saran
Penulis menyadari banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca baik
secara lisan maupun tulisan guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya.